Minggu, 14 Oktober 2012

PENGERTIAN FILSAFAT, ETIKA, DAN ETIKA SEBAGAI MAHASISWA DAN ANGGOTA KELUARGA.



PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
PENGERTIAN ETIKA
Etika mempunyai dua makna yaitu:
A.    Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Pengertian etika yang pertama, indentik dengan pengertian moralitas.Moralitas berasal dari bahasa latin, mos (tunggal) atau mores (jamak) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
B.     Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat  dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat Pengertian etika kedua, berbeda dengan yang pertama karena tidak berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman  hidup manusia.
ETIKA SEBAGAI MAHASISWA
Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab. Di bawah ini beberapa etika di kampus yang perlu diinternalisasi dalam diri mahasiswa.
1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita.
2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis.
3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan bertindak.
5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.
7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.
Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun mahasiswa, dewasa ini sedang marak tema tentang ‘character building’ dalam dunia pendidikan. Apabila kita simak bersama, bahwa dalam pendidikan atau mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

ETIKA SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA
 sekian banyak etika anak kepada orang tua maka sebagian yang tersebut berikut bisa menjadipedoman,yaitu:
1. Seorang anak tak sepatutnya berjalan mendahului orang tua. Ia harus bersabar berjalan dibelakangnya. Andai terpaksa mau mendahului, maka mintalah ijin kepadanya. 2. Saat anak berbicara dihadapan orang tua maka nada bicaranya tak boleh lebih tinggi, gunakan bahasa yang lembut dan santun. Berbeda sekali dengan realita saat ini, anak tak pernah merasa bersalah ketika membentak orang tuanya sendiri. Etika anak kepada orang tua telah luntur atas pengaruh negatif globalisasi. 3. Harus saling, bersama-sama membantu ekerjaan orang tua, jikalau orang kita sedang sakit dan tidak berdaya. 4. Harus saling menjaga dan melindungi anggota keluarga lainnya. 5. Membangun komunikasi yang baik terhadap anggota lainya, agar tidak terjadi selisih paham.

Sumber :
ristiuty.edublogs.org/files/2008/04/pertemuan-1.ppt
http://iklandofollow.blogdetik.com/etika-anak-kepada-orang-tua-dianggap-kuno/